Rabu, 11 Juni 2014

TERAPI MENULIS HILANGKAN STRES

Masih ingatkah Anda kisah-kisah sedih yang dulu sering Anda bagi
dengan catatan harian Anda? Mungkin Anda masih bisa merasakan
kenyamanan setelah menuangkan pikiran dan isi hati. Apakah Anda sudah
berhenti menulis catatan harian karena merasa tidak cocok lagi dengan
usia Anda? Hal ini tidak benar, tidak ada batasan usia untuk menulis.
Menurut Karen Baikie, seorang clinical psychologist dari University of
New South Wales, menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh
tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan
fisik dan mental.

Dalam studinya, Baikie meminta partisipan menulis 3 -- 5 peristiwa
yang penuh tekanan selama 15 -- 20 menit. Hasil studi menunjukkan,
mereka yang menuliskan hal tersebut mengalami perbaikan kesehatan
fisik dan mental secara signifikan dibandingkan dengan mereka yang
menulis topik-topik yang netral. Menurut Baikie, terapi menulis
ekpresif ini akan meningkatkan kadar stres, suasana hati yang negatif,
gejala-gejala fisik, serta penurunan suasana hati yang positif di
tahap awal. Akan tetapi, dalam jangka panjang, banyak studi yang telah
menemukan bukti mengenai manfaat terapi menulis bagi kesehatan. Para
partisipan melaporkan merasa lebih baik, secara fisik maupun mental.

Dalam jangka panjang, terapi menulis bisa mengurangi kadar stres,
meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, mengurangi tekanan darah,
memperbaiki fungsi paru-paru, fungsi lever, mempersingkat waktu
perawatan di rumah sakit, meningkatkan mood, membuat penulis merasa
jauh lebih baik, serta mengurangi gejala-gejala trauma. Terapi ini,
bisa bermanfaat bagi orang yang memunyai berbagai masalah kesehatan.
"Partisipan yang menderita asma dan rematik arthritis menunjukkan
adanya perbaikan fungsi paru-paru setelah melakukan tes laboratorium,"
kata Baikie.

Menulis, menurut peneliti dari Universitas Texas, James Pennebaker,
bisa memperkuat sel-sel kekebalan tubuh yang dikenal dengan
T-lymphocytes. Pennebaker meyakini, menuliskan peristiwa-peristiwa
yang penuh tekanan akan membantu Anda memahaminya. Dengan begitu, akan
mengurangi dampak penyebab stres terhadap kesehatan fisik Anda.

Dengan menulis, Anda mengasah otak kiri yang berkaitan dengan analisis
dan rasional. Saat Anda melatih otak kiri, otak kanan Anda akan bebas
untuk mencipta, mengintuisi, dan merasakan. Singkatnya, menulis bisa
menyingkirkan hambatan mental Anda dan memungkinkan Anda menggunakan
semua daya otak untuk memahami diri Anda, orang lain, serta dunia
sekitar Anda dengan lebih baik.

Apalagi yang Anda tunggu? Mulailah menulis dan rasakan manfaat-manfaat
berikut ini.

1. Menjernihkan pikiran dan perasaan.

Apakah Anda pernah merasa terpuruk, tidak yakin dengan apa yang Anda
rasakan? Luangkan beberapa menit waktu Anda dan mulailah menuliskan
pikiran-pikiran dan emosi Anda. Tidak perlu diedit. Anda akan semakin
memahami dunia internal Anda dan merasa lebih baik.

2. Mengenali diri Anda lebih baik.

Dengan menulis secara teratur, Anda akan lebih memahami apa yang
membuat Anda gembira dan percaya diri. Anda juga akan semakin memahami
situasi dan orang-orang yang bisa meracuni Anda. Informasi ini akan
sangat penting bagi kesehatan emosional Anda.

3. Mengurangi stres.

Menulis mengenai kemarahan, kesedihan, serta emosi menyakitkan lainnya
bisa membantu meredakan intensitas perasaan negatif itu sendiri.
Dengan begitu, Anda akan merasa lebih tenang dan tetap menjalani hidup
dengan lebih baik.

4. Memecahkan masalah dengan lebih efektif.

Biasanya kita memecahkan masalah dengan menggunakan otak kiri,
perspektif analitis. Tapi, kadang-kadang kita bisa menemukan jawaban
dengan melibatkan kreativitas dan intuisi otak kanan. Menulis akan
membuka kemampuan-kemampuan lainnya dan memungkinkan hadirnya solusi
baru yang bisa memecahkan masalah.

5. Mengatasi kesalahpahaman dengan orang lain.

Ketidaksepahaman yang tidak bisa dipecahkan dengan kata-kata ucapan
bisa diselesaikan melalui tulisan. Dengan menulis, Anda akan lebih
bisa memahami poin masing-masing. Dengan begitu, Anda bisa menemukan
resolusi yang lebih tepat.

Cara memulai:

1. Anda tidak harus datang ke terapis. Lakukan sendiri dengan menulis
   secara rutin setiap hari selama 20 menit.
2. Mulailah dengan menulis apa saja, di mana saja, dan lupakan tanda
   baca atau ejaan kata yang benar.
3. Carilah tempat yang tepat. Privasi merupakan kunci utama jika Anda
   menulis tanpa disensor.
4. Menulislah dengan cepat, seolah-olah kegiatan ini membebaskan otak
   Anda dari segala keharusan dan hambatan-hambatan.

Melalui tulisan, Anda bisa menemukan teman yang selalu menerima tanpa
menghakimi. Terapi ini juga mudah dilakukan kapan saja dan di mana
saja.
Media Indonesia 

0 komentar:

Posting Komentar